2 Pria Ini Keliling Indonesia Bawa Misi Perdamaian

Siapa yang mengira jika dua pria pekerja swasta dan mahasiswa asal Jawa Timur ini melakukan perjalanan jauh dengan misi perdamaian. Dua pria ini akan melakukan perjalanan jauh mengelilingi Indonesia dengan waktu selama dua tahun.

http://images.detik.com/content/2011/07/21/475/anak-mojokerto--D.jpg

Kedua pria yang akan melakukan perjalanan dengan membawa dua tas ransel ini yakni Miskanto (47) asal Dusun/Desa Menanggal Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto dan Hidayat Fajar (21) asal Desa Sadang Kecamatan Jatirogo Kabupaten Tuban.

Dengan berbekal uang Rp 5 juta, kedua pria ini mulai membeli sejumlah bekal yang akan diperlukan nanti. Misalnya obat, pensil dan sebuah kamera, hingga uang yang mereka kantongi tinggal Rp 300 ribu untuk perjalanan yang ditargetkan dua tahun ini.

Kedua pria ini pun langsung berangkat pukul 08.30 WIB dengan start melalui Disporabudpar Kabupaten Mojokerto di Jalan Jayanegara. Mereka akan menyebarkan tiga misi. Diantaranya adalah nasionalisme, pengobatan gratis dan ingin mengetahui berbagai macam adat istiadat di Indonesia.

"Untuk nasionalisme itu misi Fajar dan pengobatan akan saya lakukan dengan cara tradisional," kata Miskanto kepada detikSurabaya.com, sebelum melakukan perjalanannya, Kamis (21/7/2011) pagi.

Miskanto sendiri adalah seorang tabib yang biasa melakukan praktek pengobatan tradisional di kampungnya. Pria kelahiran Pasuruan ini meninggalkan istri dan dua anak.

"Istri saya sangat mendukung perjalanan ini, mereka berjanji menunggu saya hingga pulang," katanya sembari meneteskan air mata.

Rute yang akan mereka tempuh adalah melalui jalur timur, seperti menuju Bali, NTT, NTB, Merauke, Jayapura, Ambon, Maluku, Manado, Makassar dalam waktu satu tahun. Tahun berikutnya, mereka akan melalui rute Balikpapan, Pontianak, Batam, Aceh sampai kota-kota besar di Sumatra.

"Kita rencana finish di Jakarta tepatnya di Istana Presiden," sahut Fajar.

Fajar, adalah mahasiswa Fakultas Sastra Indonesia Universitas Negeri Surabaya ini akan melakukan skripsi di tahun ini. Namun dia meminta pihak fakultasnya untuk memberinya waktu cuti dua tahun untuk perjalanan ini. Dari perjalanan jauhnya ini, dia akan membuat skripsi.

Fajar dan Miskanto berharap dengan perjalannya ini, Indonesia bisa seperti yang diharapkannya, Gemah Ripah Loh Jinawi. "Kita berharap itu, niat kita baik semoga Indonesia menjadi lebih baik," pungkas pria kelahiran Tuban ini. {surabaya.detik.com}