1. Berita
Menyiarkan berita tidak netral yang menyoroti kinerja pemerintah saat ini
Zoom In kegagalannya,
Zoom Out keberhasilannya
Kalau bisa berita yang ditampilkan mengkritik terus, mengkritik terus, terus terusan mengkritik, seolah-olah pemerintah itu ga ada bagusnya. Perkataan pidato bapak presiden, kunjungan kenegaraan, dan setiap agenda presiden pasti disorot dengan sangat tajam, dengan ciri-ciri :
1. Disampaikan dengan bahasa yang sangat berlebihan.
2. Mengada-ada apa yang tidak ada, sampai akhirnya merujuk pada gosip
3. Membuat masalah kecil menjadi besar
4. Mengundang para ahli untuk mengomentari masalah yang menurut saya ga terlalu penting untuk dibahas
5. Intinya memperlihatkan perkerjaan pemerintah itu gagal, tidak ada sukses-suksesnya.
Terlebih lagi sebagai alat politik menjelang Pemilu 2014. Makin gencar mereka memamerkan partainya di tv nya sendiri. Kejelekan sang Bos stasiun tivinya sendiri mana berani mereka ekspose? Soalnya kalau diekspose pasti dijamin mereka langsung dipecat, ya iyalah..
Masih ingat pemilu 2009? Saat itu ada channel khusus buat menunjukkan kehebatan partai, namanya LIMA. Apa isi acaranya? Isinya tidak lain dan tidak bukan adalah kampanye partai Ger*ndra. Mungkin suatu saat nanti bapak Pr*bowo S*biyanto akan mempunyai stasiun televisi sendiri.
2. Sinetron
Sinetron-sinetron hampir di semua stasiun tv banyak yang tidak masuk akal, berlanjut-lanjut seperti panjangnya gerbong pada kereta api dan merupakan suatu pembodohan publik. Yang paling lucu menurut saya, ada sinetron yang karena terlalu kepanjangan dan bermasalah dengan stasiun tv awal, sampai-sampai mereka berpindah ke stasiun TV lain dan tetep lanjutin episodenya. Kenapa kagak ditamatin aja sih?
Ada lagi, sinetron yang biasanya tayang di bulan ramadhan. Seharusnya kalau bulan puasanya selesai, sinetronnya juga ikut selesai kan? Kenyataannya? Malah terus berlanjut-lanjut sampai sekarang ini. Atau mungkin mau diterusin sampai bulan puasa tahun depan?
3. Reality Show
Merujuk pada pengertian reality show, adalah pertunjukan mengenai kehidupan yang nyata. Kenyataannya?
Kebanyakan reality show dibuat-buat, seolah-olah seru dan benar-benar terjadi dalam kehidupan nyata, padahal sebenarnya juga membodohi publik.
Sudah ada skenario yang terstruktur, pemain yang good looking di TV, pengambilan gambar yang sudah direncanakan, dan lain-lain. Apa intinya? Intinya acara ini bertujuan hanya untuk menaikkan rating semata
4. Acara musik, khususnya di pagi hari
Berlomba2 memberikan tontonan musik di pagi hari dengan penonton di studio kalangan muda, yang seharusnya bekerja pada jam efektif, tapi bergoyang-goyang ga jelas biar masuk tv.
Kenapa penontonnya harus anak anak muda, cewek cewek cakep sama cowok cowok alay? Supaya kalau dilihat di TV pandangannya seger, coba kalau nenek nenek atau tante tante yang goyang, masih mau liat?
Bagaimana masa depan negara ini kalau anak mudanya ga ada kerjaan seperti itu?
5. Infotainment
Acara yang satu ini sudah jelas-jelas suka menggosip, rajin membuat kabar burung, dan tentunya kalau banyak menggosip kan tidak baik buat kesehatan.
Manfaat positifnya ada sih, dengan digosipin, si artis jadi tambah tenar, cuman satu orang yang tenar. Kalau negatifnya? Kita masyarakat indonesia yang menontonnya ikut ikutan menggosip, melihat dan mengkonsumsi berita berita yang tidak jelas kebenarannya, dan otomatis kita sudah dibodohin. {kaskus.us}