Pohon tertinggi dunia, redwood California, memiliki tinggi 116 meter. Jika tak ditebang, pohon ini bisa tumbuh lebih tinggi lagi, bahkan mencapai tinggi maksimum pohon.
Tentunya, terdapat batas tinggi pohon. Terdapat dua kekuatan utama yang mempengaruhi ketinggian pohon, satu mendorong ke atas dan lainnya menarik ke bawah.
Melalui analisa interaksi antar kekuatan ini, tim ahli biologi yang dipimpin George Koch dari Northern Arizona University menghitung maksimum tinggi pohon secara teoritis.
Atau, titik kekuatan ini mulai seimbang dan pohon berhenti tumbuh. Titik ini terletak pada 122-130 m. Di satu sisi, para peneliti menemukan, pohon-pohon di hutan ‘ingin’ tumbuh setinggi mungkin untuk menyalip pohon tetangga dan mencapat lebih banyak sinar matahari.
Di sisi lain, gravitasi membuat pohon lebih sulit mengangkut air ke atas dari akar ke tajuk pohon seiring tumbuhnya pohon. Daun pun menjadi kian mengecil saat mendekati atas pohon. Saat mencapai ketinggian tertentu, daun tak lagi efektif.
Pasalnya, energi yang mereka dapat dari fotosintesis tak lagi cukup untuk membawa air ke atas. Di titik ini, pohon berhenti tumbuh.
“Seiring pohon tumbuh tinggi, meningkatkan stres air pada daun akibat gravitasi dan hambatan jalan panjang. Akhirnya ekspansi daun dan fotosintesis bisa dibatasi untuk pertumbuhan tinggi lebih lanjut,” tulis ahli biologi di jurnal Nature.
Batas ini terletak pada atau di atas 400 meter. Banyak faktor terkait tingginya redwood, termasuk iklim suhu Northern California, nutrisi tanah, curah hujan, kabut dan hutan padat redwood itu sendiri yang memaksa pohon terus menjulang tinggi ke atas mengejar sinar matahari.
Perpaduan kondisi ini membuat redwood tak hanya menjadi pohon tertinggi dunia, juga menjadi pohon yang bisa mencapai batas tinggi pohon pada umumnya. {Sumber : inilah.com}