Menanti Ketegasan Menkominfo Soal BlackBerry

Bukan kali ini saja Research in Motion (RIM) bikin kecewa. Setelah lebih memilih bangun pabrik BlackBerry di Malaysia, kini saat ditagih bangun server network aggregator, malah dikasih router. Itu pun bukan di Indonesia, tapi di Singapura.

Menkominfo Tifatul Sembiring
Menkominfo Tifatul Sembiring

Tak pelak, komitmen RIM kembali dipertanyakan. Indonesia yang memiliki 240 juta penduduk dan jadi basis konsumen BlackBerry terbesar di Asia -- hampir 10 juta pelanggan, cuma dijadikan ladang penjualan saja. Kenyataan ini diakui Kementerian Kominfo sangat mengecewakan Indonesia.

"Kami menyesalkan sikap RIM yang sangat mengecewakan. Mereka menganggap Indonesia cuma sebagai pangsa pasar potensial BlackBerry saja," sesal Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo, Gatot S Dewa Broto.

Indonesia memang sudah seringkali dijadikan sasaran empuk pemasaran sebuah produk. Maka tak heran, RIM yang penjualan BlackBerry-nya tengah menurun, memilih Indonesia sebagai negara pertama di dunia untuk peluncuran BlackBerry Bellagio 9790.

Tak main-main, untuk meningkatkan brand awareness-nya di masyarakat, RIM pun menggalang kampanye word of mouth dengan menawarkan diskon 50% bagi 1.000 pembeli pertama Bellagio.

Namun sayangnya, strategi pemasaran yang jadi perbincangan luas di seluruh dunia ini berujung petaka dengan memakan korban 90 orang luka-luka. Alhasil, satu orang petinggi RIM pun dijadikan tersangka.

Menyikapi rentetan kasus ini, Kementerian Kominfo pun mengaku tak bisa mentolerir lagi. RIM diyakini Kominfo bisa terkena sanksi pidana melalui regulasi silang antara UU Telekomunikasi dan KUHAP, ataupun UU Perlindungan Konsumen.

Namun tetap saja, keputusan akhir ada di tangan Menteri Kominfo, Tifatul Sembiring. "Kita tunggu sikap Pak Tifatul. Keputusan akhir kami serahkan kepada beliau," pungkas Gatot.

Dalam kesempatan sebelumnya, Tifatul sempat berjanji akan menindak tegas RIM. Untuk melaksanakan aksi tersebut, ia pun meminta dukungan. "Makanya kalau saya tegas sama RIM, dibela dong. Ini saya kok diserang terus," sesalnya.

{detikinet.com}