Ini Dia Pengembang iPhone Berusia 7 Tahun

Apa kira-kira yang dikerjakan anak usia 7 tahun? Paling banter memainkan game online di internet. Sedikit-sedikit mencari sesuatu yang menarik minatnya dengan menggunakan mesin pencari. Selain itu, sebagian besar waktunya kalau lagi liburan diisi dengan bermain layaknya anak 7 tahun, tidur siang.

Kadang tidak puas dengan main game di komputer dan smartphone, ia perlu ke tempat main game yang besar seperti yang ada di mall. Bagaimana dengan anak Anda? Mungkin kasus yang sama terjadi?

connor zamary

Berbeda dengan anak usia 7 tahun lainnya, Connor Zamary, telah menjadi seorang pengembang aplikasi game untuk smartphone terlaris sedunia, iPhone. Dilaporkan oleh CNET.com, Connor Zamary sudah memulai mendirikan perusahaan aplikasi sendiri dengan nama Toaster Pop. Toaster Pop adalah sebuah game iPhone tentang bagaimana mengolesi roti panggang.

Permainan ini sudah tersedia di Apple App Store dan bisa didownload dengan harga 0,99 dollar AS. Connor demikian ia dipanggil baru saja memasuki jenjang pertama dalam pendidikannya. Namun figurnya kini bukan hanya anak yang baru mulai belajar. Dia seorang entrepreneur/pengusaha dalam arti yang sesungguhnya.

Ia mencari investor, ia mempersiapkan presentasi dalam bentuk power point, ia mengisi dokumen yang diperlukan untuk perusahaannya yang berbentuk LLC dan melakukan telekonferensi dengan pengembang di pantai Barat Amerika. Semua itu disampaikan oleh ayahnya melalui sebuah wawancara via email ke CNET.com.

Ia juga akan menjadi investor seandainya adiknya yang berusia 6 tahun memiliki ide untuk membuat sebuah aplikasi tertentu. Ini cukup mengagumkan, seorang anak sudah menjadi pembuat aplikasi dan sekaligus pengusaha.

Tidak itu saja sebenarnya, kini di Amerika Serikat khususnya sudah banyak bermunculan bakat-bakat kecil yang tidak hanya di start up dan aplikasi, namun juga di bidang hacking. Belum lama ini, seorang gadis cilik berhasil mengekploitasi game smartphone berbasis iOS (iPhone) dan Android.

Gadis cilik yang hanya dikenal dengan nama CyFi pertama kali melakukan hal tersebut di bulan Januari 2011 yang lalu ketika ia bosan dengan tingkat kecepatan dalam permainan model pertanian (Farmville dan lainnya). Kemungkinan, pengenalan teknologi semenjak dini menjadi faktor penting terbentuknya bakat-bakat kecil tersebut. Semoga ada anak Indonesia yang bisa seperti Connor Zamary.


{teknologi.kompasiana.com}