5 Makanan Pembakar Lemak Perut

Lemak akan menumpuk di perut bila Anda mengonsumsi kalori lebih banyak dari kebutuhan. Jika ingin menghilangkan lemak perut, kurangi asupan kalori dan tingkatkan aktivitas tubuh. Makanan tertentu juga dapat membantu membakar lemak perut.

lemak perut

Selain meningkatkan aktivitas tubuh, makan makanan khusus dapat membantu penurunan berat bedan terutama di bagian perut. Berikut beberapa makanan yang bisa menjadi pembakat lemak perut, seperti dilansir Livestrong, Jumat (19/8/2011):

1. Salmon
Salmon adalah makanan yang tinggi asam lemak omega-3 dan asam lemak omega-3 dapat meningkatkan metabolisme tubuh. Makan 4 ons porsi salmon dua kali seminggu dapat membantu membakar lemak di daerah perut. Pilihan lain untuk meningkatkan asupan asam lemak omega-3 adalah biji rami, walnut, makarel dan tuna.

2. Alpukat
Lemak tak jenuh tunggal pada alpukat dapat mencegah lonjakan gula yang berkontribusi untuk mendapatkan berat badan bagian tengah (perut), menurut laporan CBS News. Alpukat kaya akan lemak tak jenuh tunggal, mengandung sekitar 10 gram untuk setengah buah alpukat. Alpukat juga membantu tubuh menyerap karotenoid lebih baik, yaitu senyawa pelawan kanker.

3. Pasta gandum utuh
Makan makanan biji-bijian seperti pasta gandum utuh dapat menjaga kadar insulin tubuh tetap rendah, laporan CBS News. Tubuh membutuhkan waktu lebih lama untuk mencerna seluruh biji-bijian. Akibatnya, Anda merasa kenyang lebih lama dan mengurangi risiko makan berlebihan di kemudian hari.

4. Kacang almond
Almond mengandung kadar magnesium yang tinggi. Mineral ini mempromosikan kontraksi otot yang lebih baik, memungkinkan Anda untuk membakar lemak perut lebih mudah. Para ahli merekomendasikan makan sekitar 23 almond setiap hari.

5. Telur
Telur mengandung perpaduan sempurna antara asam amino esensial serta protein pembangun otot. Makan telur setiap hari akan membantu Anda membakar lemak perut lebih efektif. Jika Anda memiliki kolesterol tinggi, sebaiknya hindari makan kuning telur. Diskusikan makan telur setiap hari dengan dokter untuk menentukan apakah ini adalah pilihan yang tepat untuk kondisi medis Anda. {detikhealth.com}