MOSCOW - Sekelompok ilmuwan internasional menemukan sisa tengkorak anjing yang diperkirakan berusia 33 ribu tahun di wilayah pegunungan Siberian Altai.
Spesimen yang ditemukan di sebuah gua itu diyakini milik binatang yang hidup beberapa saat sebelum zaman es terakhir, lebih dari 10 ribu tahun lalu. Setelah melakukan pengamatan singkat, tim arkeologis menyatakan bahwa tengkorak ini memiiki beberapa karakteristik anjing modern. Demikian dilansir Daily Mail, Jumat (5/8/2011).
Tim arkeologi itu berpendapat, meski susunan giginya menyerupai serigala liar Eropa, fosil yang mereka temukan menunjukkan ciri-ciri yang mirip dengan anjing peliharaan.
"Serigala tidak bisa dijinakkan dengan sengaja. Proses menjadikan seekor serigala menjadi anjing adalah proses yang alami," jelas salah satu peneliti Dr Susan Crockford dari Pacific Identifications.
"Pada masa ini, manusia memburu binatang dalam jumlah besar dan meninggalkan tumpukan sisa tulang yang menarik perhatian serigala," tambahnya.
Di antara serigala yang tertarik dengan tulang-tulang itu, salah satunya adalah binatang yang memiliki karakteristik sangat mirip dengan anjing. Hewan ini biasanya memiliki ukuran tubuh lebih kecil dibandingkan serigala pada umumnya serta memiliki gigi lebih banyak dan hidung lebih lebar.
Hewan ini pun diduga senang membersihkan sisa-sisa daging dari tulang hewan buruan manusia dan cukup berguna untuk mengusir hewan-hewan predator lain. Sayangnya, ketika zaman es tiba, hewan ini menjadi kurang berguna bagi manusia dan hubungan antara binatang dengan manusia pun berakhir. {techno.okezone.com}